Universitas Ciputra Surabaya – Dalam dunia penelitian, kita jarang bisa mengambil data dari seluruh populasi. Apalagi jika jumlahnya ribuan atau bahkan jutaan. Di sinilah peran teknik sampling jadi sangat penting. Teknik ini membantu peneliti memilih sebagian kecil dari populasi untuk mewakili keseluruhan. Nah, biar hasil penelitian tetap akurat dan terpercaya, kamu harus tahu cara pemilihan yang tepat.
Apa Itu Teknik Sampling?
Teknik sampling adalah cara atau metode yang berguna untuk mengambil sebagian anggota dari suatu populasi agar bisa menjadi sampel penelitian. Tujuannya sederhana, yakni untuk mendapatkan data yang representatif tanpa harus meneliti semua orang atau objek dalam populasi tersebut.
Sampling ini punya fungsi besar dalam penelitian. Selain menghemat waktu dan biaya, teknik sampling juga membantu peneliti mendapatkan hasil yang valid dengan cakupan yang lebih terfokus.
Untuk memahami teknik sampling, kamu juga harus tahu apa itu populasi dan sampel. Populasi adalah seluruh objek atau individu yang jadi target penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi penelitian.
Jenis-Jenis Teknik Sampling
1. Probability Sampling
Jenis ini memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Jenis ini cocok untuk penelitian yang butuh hasil generalisasi.
-
Simple Random Sampling
Semua anggota populasi punya kesempatan yang sama. Biasanya menggunakan undian atau random generator. -
Stratified Sampling
Populasi dibagi jadi beberapa kelompok (strata), lalu diambil sampel secara acak dari setiap strata. -
Cluster Sampling
Populasi dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (cluster), lalu satu atau beberapa cluster dipilih secara acak. -
Systematic Sampling
Pengambilan sampel berdasarkan urutan tertentu, misalnya setiap orang ke-10 dalam daftar.
2. Non-Probability Sampling
Berbeda dari sebelumnya, teknik ini tidak memberikan peluang yang sama untuk setiap anggota populasi. Biasanya jenis ini berguna jika sulit mengakses seluruh populasi.
-
Convenience Sampling
Sampel diambil dari siapa saja yang mudah dijangkau oleh peneliti. -
Purposive Sampling
Peneliti memilih sampel berdasarkan tujuan atau karakteristik tertentu. -
Quota Sampling
Hampir mirip stratified, tapi tidak acak. Peneliti menentukan jumlah sampel dari tiap kelompok. -
Snowball Sampling
Digunakan jika objek penelitian sulit ditemukan. Responden pertama akan merekomendasikan responden berikutnya.
Cara Menentukan Teknik Sampling yang Tepat
Memilih teknik sampling nggak bisa asal. Kamu harus tahu dulu karakteristik populasi dan tujuan penelitianmu. Berikut beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan:
-
Tujuan penelitian
Apakah kamu ingin generalisasi hasil atau hanya ingin eksplorasi? -
Ukuran populasi
Jika populasi besar dan heterogen, sebaiknya pakai probability sampling. -
Akses ke populasi
Kalau sulit menjangkau semua anggota populasi, non-probability sampling bisa jadi pilihan. -
Waktu dan biaya
Kadang, keterbatasan sumber daya juga memengaruhi pemilihan teknik sampling. -
Tingkat keakuratan yang diinginkan
Makin tinggi kebutuhan tingkat akurasi, makin besar pula tuntutan pada penggunaan metode sampling.
Contoh Penggunaan
Biar lebih paham, ini beberapa contoh penggunaan teknik sampling di dunia nyata:
-
Seorang dosen ingin mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap layanan kampus. Ia memilih 200 mahasiswa secara acak dari 2000 mahasiswa aktif. Ini adalah contoh simple random sampling.
-
Sebuah lembaga survei ingin mengetahui preferensi politik warga Jakarta. Mereka membagi warga berdasarkan wilayah (Jakarta Timur, Barat, Selatan, dll) lalu mengambil sampel dari masing-masing wilayah. Ini merupakan contoh stratified sampling.
-
Peneliti ingin mengetahui pengalaman mahasiswa yang pernah mengalami kekerasan verbal di kelas. Karena sulit menemukan respondennya, ia menggunakan snowball sampling, yaitu dengan meminta referensi dari responden pertama ke responden berikutnya.
Memahami teknik sampling itu penting banget, apalagi buat kamu yang sedang atau akan menulis skripsi, tugas akhir, atau penelitian lainnya. Dengan memilih teknik yang tepat, hasil penelitianmu akan lebih valid, efisien, dan bisa dipertanggungjawabkan. Jadi, sebagai mahasiswa, pastikan kamu nggak cuma tahu apa itu teknik sampling, tapi juga tahu cara menerapkannya dengan benar.
No responses yet